Renungan ini terinspirasi dari salah satu tulisan pada renungan pagi tahun 2015.................
Firman Tuhan.....dalam Wahyu 3:20..........
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya, dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Ayat ini sudah sering kita baca, diulas panjang lebar oleh para pengkhotba atau pakar Alkitab. Namun masih menarik untuk ditelesik dan dipelajari.
"Aku" pada ayat tersebut merujuk kepada Yesus (Tuhan), pengertian pintu pada ayat itu bukanlah pintu pada rumah secara fisik (walaupun kadang dapat berarti langsung seperti itu). penggunaan kata pintu sering diartikan para pengkhotba, lebih kearah hati atau jiwa seseorang, yang bisa saja menerima atau menolak panggilan atau ajakan Yesus.
Mengapa Yesus mengetok ?.....(itu ciri tamu yang sopan, yang tidak sopan nyelonong atau malah dobrak paksa buka pintu yang tertutup).
Panggilan Ilahi tidak perna dipaksakan, menjangkau namun penuh Kasih Karunia. Pilihan ada dihati masing-masing kita.
Nah, bagaimana pengertian dengan kalimat Aku akan masuk dan mendapatkannya, dan AKU MAKAN BERSAMA-SAMA dengan dia dan ia bersama-sama dengan AKu...?
Makan Bersama adalah satu ciri atau tanda terjalinnya suatu hubungan yang baik pihak yang satu dengan yang lain.
Contoh : dua orang pacaran (jadian) sering pergi makan malam bersama... atau undangan makan malam (ada acara) bagi kerabat atau kenalan yang tinggal berjauhan.
Kepala Negara sering menjamu Tamu Negara dengan jamuan Makan.
Jadi, Makan Bersama adalah suatu tanda terjalin hubungan yang akrab antara satu pihak dengan pihak yang lain.
Lebih menarik lagi, Firman Tuhan dalam Perjanjian Baru, buku Kisah Para Rasul 2 : 41- 47 dicatatkan bahwa; Makan Bersama adalah bagian dari "Cara Hidup Jemaat yang pertama".
Satu dari sekian hal yang membuat Jemaat Mula-Mula berhasil dalam pelayanan Pekerjaan Tuhan adalah "Makan Bersama".
Ternyata makan bersama adalah salah satu sarana perekat dimana tercipta hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan yang lain, sehingga tercipta yang namanya PERSATUAN didalam Jemaat.
Keistimewaan Makan Bersama bukan terletak pada menu makananya ataupun berapa banyak atau kenyangnya yang makan, tetapi dengan makan bersama terlihat suatu hubungan yang harmonis dan saling mengisi dan akan membawa suatu dampak Positif didalam menjaga Persatuan dan Kesatuan dalam hubungan Berjemaat itu.
Dengan terbinanya suatu Persatuan dan Kesatuan dalam berjemaat, maka dapat dipastikan, dalam menjalankan Pekerjaan Tuhan pasti Jemaat akan disanggupkan.
Jadi, dengan demikian, undangan Yesus untuk menerima Dia masuk dalam hati kita untuk Makan Bersama dengan DIa adalah undangan untuk BERSEKUTU, BERSATU, Membangun Hubungan Yang Harmonis Dengan DIA, sehingga Yesus akan selalu bersama kita dan kita selalu bersama Dia....
BERSAMBUNG.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar