MATIUS 24 :13
...TETAPI ORANG YANG BERTAHAN SAMPAI PADA KESUDAHANNYA AKAN SELAMAT...
Tuhan kiranya menolong kita semua sampai Hari Kedatangan-Nya...Amin.
GMAHK Jemaat Rajawali - Kaimana, Papua Barat
Minggu, 09 Desember 2018
Minggu, 08 April 2018
HARAPAN DALAM NAMA ADVENT
Thema akhir tahun 2014 ialah
“Revival and the Second Coming.” Kita percaya
bahwa untuk kedatangan Yesus, diperlukan satu kebangunan rohani yang
menyeluruh hingga kita dapat menyelesaikan pekerjaan Tuhan; hingga kedatangan Yesus
akan menjadi kenyataan. Dalam hal ini umat Advent adalah umat yang memberikan
harapan kepada dunia, dan terlihat dari nama Advent yang berarti “kedatangan
Yesus.” Harapan apa yang kita dapat berikan?
Kehadiran umat Advent atau gereja Advent haruslah
memberikan harapan dalam bidang kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, kebebasan
beragama, dan pelayanan anak-anak, anak remaja, bakti wanita Advent dan
pelayanan dalam hidup berkeluarga.
Nama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memberikan
makna yag penting, sebab nama tersebut menunjukkan Allah yang Maha Kuasa, umat
yang berdasarkan Alkitab, memiliki Juru Selamat, Memiliki Keselamatan, Percaya
akan kedatanganNya yang kedua kali, Memiliki kebenaran Kaabah, Umat yang
menurut Hukum Allah, Umat yang memelihara hari Sabat, Umat yang mempromosikan
tubuh yang sehat, umat yang memberikan harapan untuk hidup yag lebih baik, dan
menjadi berkat bagi sesama manusia.
Namun kita coba lihat dari nama Advent itu sendiri.
Nama ini menunjukkan pengharapan yang agung; pentingnya kebebasan breragama,
pentingnya memberikan pekabaran untuk menyelesaikan berbagai masalah
dunia. Dengan demikian ada harapan untuk
menyelesaikanv masalah ketidak adilan di dunia ini, ada harapan untuk
berakhirnya semua mala petaka. Adanya harapan untuk hidup dunia yang penuh
dengan keamanan dan damai sejahtera.
Coba kita akan keadaan dunia sekarang ini. Mala
petaka demi malapetaka. Kita punya harapan bahwa segala malapetaka akan
berakhir waktu Yesus datang. Nama Advent
menunjukkan adanya nubuatan untuk satu pengharapan di mana Yesus akan datang
untuk menyelesaikan masalah dunia.
Harapan untuk kedatangan Yesus itu memberikan
harapan yang cukup luas:
- Harapan
untuk selesainya tugas pengantaraan Yesus untuk keselamatan kita
- Harapan
untuk menyaksikan suatu keadaan di mana tidak ada sakit, penyakit ataupun
penderitaan.
- Harapan untuk berakhirnya kekerasan, kekejaman,
peperangan, konflik atau pertikaian antar manusia.
- Harapan
untuk berakhirnya perbudakan, pemerasan ataupun pembunuhan
- Harapan
berakhirnya ketidak adilan yang ada di dunia.
- Harapan
untuk berakhirnya kejahatan, perjuangan segala jaman.
- Harapan
untuk berakhirnya penganiayaan, penderitaan dan mati syahid.
- Harapan
untuk reuni dengan mereka yang kita kasihi yang sudah mendahului kita.
- Harapan
untuk satu keharmonisan di alam semesta dari semua yang Tuhan ciptakan.
Dengan demikian Gereja MAHK menunjukkan adanya satu
pergerakan yang memberikan pengharapan. Ini adalah pergerakan missionary yang
memberikan pengharapaan ke seluruh dunia, satu umat yang telah dinubuatkan.
Kiranya setiap anggota jemaat mengerti peranannya
masing-masing untuk mengambil kabagian dalam membawa kabar pengharapan, dalam
dunia yang tidak berpengharapan ini.
(Rebuska 17 Oktober 2014)
Rabu, 14 Februari 2018
APAKAH GEREJA MAHK MASIH RELEVAN?
Jaman
memang sudah berubah. Dari jaman tempo doeloe, menjadi jaman modern, dan
sekarang disebut post-modern, atau jaman paska modern. Perubahan jaman yang
telah dipacu oleh meningkatnya ilmu pengetahuan, telah menyebabkan berbagai
perubahan dalam cara berpikir. Jaman tempo doeloe, anak-anak hanya ikut saja
yang orang tua katakan, namun sekarang terjadi perbantahan; sebab anak berhak
untuk memberikan pendapat. Anggota jemaat tempo doeloe hanya menerima apa yang
dikatakan pendeta, namun sekarang sudah lain. Pasca modern telah memasuki
gereja, hingga kita dapatkan beberapa ciri sebagai berikut:
1.
Anggota mempunyai pikiran yang kritis (ini ada baiknya sebab kita harus
mempunyai kepastian dengan iman kita)>
2.
Mempertanyakan authoritas dari kebenaran absolute.
3.
Pengetahuan manusia akan kebenaran hanya sekedar persepsi yang sederhana; dan
bukanlah kebenaran.
4.
Tidak adanya kebenaran yang objektip. Mungkin benar untuk orang lain, tetapi
tidak benar untuk saya.
5.
Tidak ada kebenaran absolute (pemikiran termasuk kepada orang yang biasa ke
gereja).
6.
Penekanan kepada "social gospel," yang cenderung melihat kebutuhan
manusia.
7.
Beralihkan dari pengetahuan kepada pengalaman
8.
Lembaga yang telah berdiri dianggap sebagai alat untuk pemerasan.
Pandangan
tersebut menyebabkan berbagai perbedaan pendapat di jemaat, bahkan di kelas
Sekolah Sabat, atau di perbincangan milis. Selalu ada 2 kubu, , antara
tradition dengan post modern mind. Jadi bila masing-masing mempertahankan
pendapatnya; dan pasti
tidak
pernah sependapat, sebab cara berpikir yang berbeda. Sebagian sudah tidak lihat
lagi pentingnya agama/organisasi gereja; oleh sebab dipacu oleh post modern
mind bahwa lembaga adalah alat pemerasan.
Dengan
dasar yang sama, sebagian mengatakan doktrin tidak menyelamatkan; yang penting
adalah Yesus. Namun, kalau diteliti
lebih lanjut, sebagian lupa bahwa kebenaran di dalam Yesus ada dalam dokrin.
Kemudian organisasi itu dibutuhkan untuk mengkoordinasi pengabaran injil. Tapi
pemikiran sebagian orang, “yang penting tidak perlu organisasi.” Begitu juga yang penting adalah kasih, semua
hari sama saja, semua hari bisa hari Sabat. Walaupun Alkitab secara jelas
mengatakan Sabat hari ketujuh, tetapi post modern mind akan katakan itu untuk
orang Yahudi, dan tidak berlaku untuk saya. Perlunya lebih banyak sosial
gospel, membantu orang miskin (yang sebenarnya sejalan dengan firman Allah),
namun mengkritisasi akan keberadaan gereja. Bahkan gereja sebagai alat untuk
memeras seseorang.
Apakah
pekabaran GMAHK masih relevan di alam yang dipengaruhi oleh paska modern ini?
Kita diingatkan bahwa perintah Agung, Matius 28:18-20 untuk tetap pergi
keseluruh dunia. Roh Nubuat mengatakan, ““The Savior’s commission to the
disciples included all the believers. It includes all believers in Christ to
the end of time.” -The Desire of Ages, p. 822. Kalau begitu Perintah Agung
tersebut termasuk untuk kita semua yang hidup di alama paska modern. Lebih
lanjut, Roh Nubuat menyebutkan, “Seventh-day Adventists have been chosen by God
as a peculiar people, separate from the world. By the great cleaver of truth He
has cut them out from the quarry of the world and brought them into connection
with Himself. He has made them His representatives and has called them to be
ambassadors for Him in the last work of salvation. The greatest wealth of truth
ever entrusted to mortals, the most solemn and fearful warnings ever sent by
God to man, have been committed to them to be given to the world.” 7T 138. Luar
biasa sekali! Gereja GMAHK telah dipercayakan Tuhan sebagai umat yang khusus,
terpisah dari dunia, dan untuk memberikan amaran kepada dunia. Ini adalah satu
kepercayaan besar yang Tuhan berikan kepada Anda dan saya. Dari 10,000 agama
yang tertulis dalam Encyclopedia of Religion, Kristen hanya salah satu
diantaranya. Dan dari agama Kristen ada 33,830 denominasi, dan GMAHK adalah
salah satu diantaranya. Itulah yang mendapatkan kepercayaan dari Tuhan untuk
memberikan amaran di akhir jaman.
Namun
menghadapi Post modern mind menyebabkan kita harus mengubah kegiatan
evangelisasi kita,
dari
KKR ke relational, dari short term ke long term. Kita perlu memberikan
pelayanan wholistic; dan penggunaan kelompok kecil yang memiliki aspek
persekutuan, pelayanan masyarakat dan pendalaman Alkitab sering memberikan
hasil yang lebih baik. GMAHK tetap relevan, bahkan perlu lebih giat dalam
menjangkau masyarakat pasca modern, sebab semua orang berharga di hadapan
Tuhan. Sesungguhnya setiap orang adalah calon surga! Siapkah?
(tulisan ini juga dimuat pada website KADNET 2014)
INTI DARI 28 DOKTRIN GMAHK
28 (DUA PULUH DELAPAN) DOKTRIN GEREJA MASEHI ADVENT HARI KETUJUH
1. Kitab Suci
Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, yang diberikan oleh inspirasi llahi
melalui orang-orang kudus Allah yang bericara dan menulis karena mereka
digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman tertulis ini, Allah telah memberikan
kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan. Kitab Suci adalah
pemyataan tentang kehendak Allah yang tidak mungkin salah. Itu merupakan ukuran
tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin yang sah, dan catatan yang
terpercaya perihal tindakan-tindakan Allah dalam sejarah. (2 Ptr. 1:20,21; 2
Tim. 3:16,17; Mzm. 119:105; Ams. 30:5,6; Yes. 8:20; Yoh. 17:17; 1 Tes. 2:13;
Ibr. 4:12.)
2. Trinitas
Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan
dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, Mahakuasa, Mahatahu, lebih dari
segalanya, dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari
pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan diriNya. Dia itu layak
disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Ul. 6:4;
Mat.28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr.1:2; 1 Tim. 1:17; Why. 14:7.)
3. Bapa
Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara,
dan Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia itu benar dan suci, penuh
kemurahan dan rahmat, sabar, dan belimpah kasih dan kesetiaan. Sifat-sifat
serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga menggambarkan
Bapa. (Kej. 1:l; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17;
Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9.)
4. Anak
Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus.
Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, karakter Allah dinyatakan,
keselamatan umat manusia dilaksanakan, dan dunia dihakimi. Allah yang kekal
telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus Kristus. la dikandung dari Roh Kudus
dan lahir dari perawan Maria. la hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang
manusia, tetapi dengan sempuma menunjukkan kebenaran dan kasih Allah. Oleh
mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah dan terbukti sebagai Mesias
yang dijanjikan oleh Allah. La menderita dan mati secara sukarela di salib
menggantikan kita dan demi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik
kesurga untuk melayani di bait suci surga untuk kita. la akan datang kembali
dalam kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk memulihkan segala
sesuatu. (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor.
5:17-19; Yoh. 5:22; Luk. 1:35; Flp. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr.
8:1, 2; Yoh. 14:1-3.)
5. Roh Kudus
Allah Roh yang kekal telah aktif bersama dengan Bapa dan
Anak pada saat penciptaan, penjelmaan, dan penebusan, la mengilhami para
penulis Alkitab. la memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. la menarik dan meyakinkan
manusia, dan barang siapa yang menyambut-Nya dibarui dan diubahkan menjadi peta
Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak untuk menyertai anak-anak-Nya selamanya, la
memberikan karunia rohani kepada gereja, menyanggupkan gereja bersaksi untuk
Kristus, dan memimpin gereja kedalam seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab.
(Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18; Kisah 10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef.
4:11,12; Kisah 1:8; Yoh. 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13.)
6. Penciptaan
Allah adalah Pencipta segala-galanya, dan telah menyatakan
dalam Alkitab cerita yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam
hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi" dan semua makhluk hidup di atas
dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian
la mendirikan Sabat sebagai tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekejaan
penciptaan-Nya. Manusia laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai
dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas
seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia
telah selesai diciptakan itu "sangat baik," menyatakan kemuliaan
Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11; Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)
7. Keadaan Manusia
Manusia telah diciptakan menurut peta Allah dan memiliki
sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat. Walaupun
diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan tubuh,
pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung
pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah,
mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh dari posisi mereka
yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan
mati. Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala
akibatnya. Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat
dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia kepada Diri-Nya sendiri dan
oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal.
Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan
sesama, dan memelihara lingkungan mereka. (Kej. 1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah
17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh.
4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)
8. Pertentangan Besar
Seluruh umat manusia sekarang ini terlibat dalam suatu
pertentangan besar antara Kristus dan Setan mengenai karakter Allah, hukumNya,
dan kekuasaan-Nya atas alam semesta. Konflik tersebut telah dimulaikan di surga
ketika salah satu makhluk ciptaan, yang mendapatkan kebebasan memilih, dalam
kesombongannya telah menjadi Setan, musuh Allah, dan memimpin sebagian malaikat
untuk memberontak. la memperkenalkan roh pemberontakan kepada dunia ini ketika
ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan
rusaknya peta Allah dalam diri umat manusia, kacaunya dunia yang telah
diciptakan, dan pada akhimya mengakibatkan kehancuran dunia pada saat air bah
melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan menonton dunia ini menjadi arena konflik
semesta, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar. Untuk
mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan tersebut, Kristus mengutus Roh Kudus
dan malaikat-malaikat yang setia untuk menuntun, melindungi, dan memelihara
mereka di jalan keselamatan. (Why. 12:4-9; Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej.
3; Rm. 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8; 2 Ptr 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)
9. Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan Kristus
Di dalam kehidupan penurutan Kristus yang sempuma terhadap
kehendak Allah, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Allah menyediakan
satu-satunya sarana penebusan atas dosa umat manusia, agar mereka yang menerima
penebusan ini oleh iman boleh mendapatkan hidup yang kekal, dan keseluruhan
ciptaan boleh memahami dengan lebih baik akan kesucian dan ketidakterbatasan
kasih Pencipta. Penebusan yang sempuma ini membuktikan kebenaran hukum Allah
dan keagungan tabiat-Nya; karena penebusan itu menyalahkan dosa kita dan
memberikan pengampunan bagi kita. Kematian Kristus itu mengganti dan menebus,
mendamaikan dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan Allah
atas kuasa kejahatan, dan bagi mereka yang menerima penebusan maka kemenangan
mereka atas dosa dan kematian menjadi pasti. Penebusan itu menyatakan Ketuhanan
Yesus Kristus, di mana di hadapan-Nya semua lutut di surga dan di bumi akan
bertekuk menyembah. (Yoh. 3:16; Yes. 53; 1 Ptr. 2:21, 22; 1 Kor. 15:3, 4,
20-22; 2 Kor. 5:14, 15, 19-21; Rm. 1:4; 3:25; 4:25; 8:3, 4; 1 Yoh. 2:2; 4:10;
Kol. 2:15; Flp. 2:6-11.)
10. Pengalaman Keselamatan
Dalam kemurahan dan kasih yang tidak terbatas Allah telah
membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa untuk kita, supaya di
dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran Allah. Dengan dipimpin oleh Roh Kudus
kita merasakan kebutuhan kita mengakui keadaan kita yang berdosa, bertobat dari
pelanggaran-pelanggaran kita, dan menghidupkan iman pada Yesus sebagai Tuhan
dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini
berasal dari kuasa Firman Allah dan merupakan karunia dari rahmat Allah.
Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan
dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan
disucikan; Roh memperbaruii pikiran kita, menuliskan hukum Allah yaitu kasih di
dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan
yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil bagian dalam sifat Ilahi dan
memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada saat penghakiman. (2 Kor.
5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 3:13, 14; 1
Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23 ,24; Ef. 2:5-10; Rm. 3:21-26;
Kol. 1:13, 14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr.
8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3, 4; Rm. 8:1-4; 5:6-10.)
11. Bertumbuh di Dalam Kristus
Oleh kematian-Nya di salib Yesus mengalahkan kuasa
kejahatan. la yang menaklukkan roh-roh iblis selama pelayanan-Nya di dunia
telah menghancurkan kuasa mereka dan memastikan kebinasaan mereka yang kekal.
Kemenangan Yesus memberikan kepada kita kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan
yang masih terus berusaha untuk mengendalikan kita, sementara kita berjalan
bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus
tinggal dalam kita dan memberi kita kuasa. Oleh berserah secara terus menerus
kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban
perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup di dalam kegelapan, takut
tehadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan jalan hidup kita
dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh
menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam doa,
makan dari Firman Allah, merenungkan firman dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan
lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama untuk berbakti, dan ikut serta
dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri kita dalam kasih pelayanan
kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan yang dari
pada-Nya, maka kehadiran-Nya yang tetap bersama kita melalui Roh Kudus akan
mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm.
1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19,
20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1
Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh.
4:4; Ibr. 10:25.)
12. Gereja
Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana umat Allah di masa
Pejanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita berkumpul untuk
berbakti, untuk bersekutu, untuk mendapatkan petunjuk Firman, untuk merayakan
Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan kepada seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran
injil keseluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah
Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis.
Gereja adalah keluarga Allah; karena diangkat-Nya sebagai anak, maka
anggota-anggotanya hidup berdasarkan perjanjian baru. Gereja adalah tubuh
Kristus, suatu masyarakat iman yang Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja
adalah pengantin yang baginya Kristus mati agar la dapat menguduskan dan
menyucikannya. Pada saat la datang dalam kemuliaan, la akan mempersembahkannya
sebagai sebuah gereja yang mulia bagi diri-Nya sendiri, orang-orang setia dari
segala zaman, yang telah dibeli dengan darah-Nya, suci dan tanpa cacat, noda
atau kerut. (Kej. 12:3; Kisah 7:38; Ef. 4:11-15; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20;
18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; Kol. 1:17, 18).
13. Gereja yang Sisa dan Misinya
Gereja universal merupakan gabungan dari semua yang
sungguh-sungguh percaya pada Kristus, tetapi di hari-hari terakhir, yaitu saat
kemurtadan besar, suatu umat telah dipanggil keluar untuk menuruti hukum-hukum
Allah dan iman akan Yesus. Umat sisa ini memaklumkan datangnya saat
penghakiman, mengabarkan keselamatan melalui Kristus, dan menyerukan dekatnya
kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran ini dilambangkan oleh tiga malaikat di
Wahyu 14; pekabaran itu bertepatan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan
menghasilkan terjadinya pertobatan dan reformasi di dunia. Semua orang percaya
dipanggil untuk ambil bagian secara pribadi dalam kesaksian ke seluruh dunia ini.
(Why. 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Kor. 5:10; Yud. 3, 14; 1 Ptr. 1:16-19; 2 Ptr.
3:10-14; Why. 21:1-14).
14. Kesatuan dalam Tubuh Kristus
Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, yang
dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dalam Kristus kita adalah
ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, pendidikan, dan kebangsaan, serta
perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki-laki
dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua sama di dalam
Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu persekutuan dengan
Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa
membeda-bedakan atau memiiih muka. Melalui ilham Yesus Kristus di dalam Alkitab
kita memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan kesaksian yang
sama kepada semua orang. Kesatuan ini sumbemya adalah kesatuan dari Allah
Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1
Kor. 12:12-14; Mat. 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah 17:26, 27;
Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Ef. 4:14-16; 4:1-6; Yoh. 17:20-23).
15. Baptisan
Oleh baptisan kita mengakui iman kita pada kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, dan bersaksi tentang kematian kita terhadap dosa dan
tujuan kita untuk berjalan dalam kehidupan yang baru. Demikianlah kita mengakui
Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai
anggota gereja-Nya. Baptisan adalah lambang persekutuan kita dengan Kristus,
pengampunan dosa-dosa kita, dan penerimaan kita akan Roh Kudus. Baptisan itu
dilakukan dengan cara diselamkan kedalam air dan merupakan suatu penegasan iman
di dalam Yesus dan bukti pertobatan dari dosa. Itu mengikuti petunjuk yang
terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan ajaran-ajarannya. (Rm. 6:1-6;
Kol. 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Mat. 28:19, 20.)
16. Perjamuan Kudus
Perjamuan Kudus merupakan keikutsertaan dalam lambang tubuh
dan darah Yesus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, sebagai Tuhan dan
Juruselamat kita. Dalam pengalaman komuni ini Kristus hadir untuk bertemu dan
menguatkan umat-Nya. Pada saat kita ambil bagian, kita dengan sukacita
mengabarkan kematian Tuhan sampai la datang lagi. Persiapan perjamuan itu
meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan pengakuan. Tuhan mengesahkan upacara
pembasuhan kaki yang menandakan pembersihan kembali, mengungkapkan suatu
kesediaan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati seperti Kristus, dan
mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara perjamuan terbuka bagi semua orang
Kristen yang percaya. (1 Kor. 10:16, 17; 11:23-30; Mat. 26:17-30; Why. 3:20;
Yoh. 6:48-63; 13:1-17).
17. Karunia Rohani dan Pelayanan
Allah mencurahkan ke atas semua anggota gereja-Nya dalam
setiap zaman karunia-karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap anggota
dalam pelayanan kasih untuk kebaikan bersama jemaat dan umat manusia. Diberikan
oleh Roh Kudus yang dengan adil membagi kepada setiap anggota sesuai
kehendak-Nya, karunia-karunia itu memberikan segala kesanggupan dan pelayanan
yang dibutuhkan oleh gereja untuk melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana
yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut Alkitab, karunia-karunia ini mencakup
pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan, bernubuat, menginjil, mengajar,
administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan pelayanan pengorbanan dan
kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang lain. Sebagian anggota
dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk tugas-tugas yang diakui oleh
gereja seperti tugas-tugas penggembalaan, evangelisasi, kerasulan, dan
pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk memperlengkapi anggota-anggota
bagi pelayanan, untuk membangun jemaat kepada kedewasaan rohani, dan mendorong
kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila anggota-anggota menggunakan
karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai penatalayanan Allah yang setia,
gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh merusak yang ditimbulkan oleh
doktrin-doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu pertumbuhan yang berasal dari
Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih (Rm. 12:4-8; 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef.
4:8, 11-16; Kisah 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).
18. Karunia Nubuat
Salah satu karunia Roh Kudus ialah karunia bernubuat.
Karunia ini menjadi suatu tanda pengenal gereja yang sisa dan ditunjukkan dalam
pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya merupakan
sumber kebenaran yang terus-menerus dan berwenang yang memberikan penghiburan,
bimbingan, nasihat, dan perbaikan kepada gereja. Tulisan-tulisan tersebut juga
menjelaskan bahwa Alkitab merupakan standar oleh mana semua pengajaran dan
pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28, 29; Kisah 2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17;
19:10)
19. Hukum Allah
Prinsip-prinsip besar hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh
Perintah dan ditunjukkan dalam kehidupan Kristus. Hukum-hukum itu menyatakan
kasih, kehendak, dan maksud Allah perihal perilaku dan hubungan manusia dan
mengikat semua orang di setiap zaman. Aturan ini merupakan dasar perjanjian
Allah dengan umat-Nya dan standar penghakiman Allah. Melalui agen Roh Kudus
hukum itu menunjuk dosa dan menimbulkan suatu perasaan membutuhkan seorang
Juruselamat. Keselamatan sepenuhnya berasal dari kasih karunia dan bukan oleh
usaha, tetapi buahnya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah. Penurutan ini
memperkembang karakter Kristen dan menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu
merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama.
Penurutan iman menunjukkan kuasa Kristus yang mengubahkan kehdupan, dan dengan
demikian menguatkan kesaksian orang Kristen. (Kel. 20:1-17; Maz. 40:7,8; Mat.
22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat. 5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh. 15:7-10; Ef. 2:8-10; 1
Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm. 19:7-14).
20. Sabat
Pencipta yang berkemurahan, setelah enam hari Penciptaan,
berhenti pada hari ketujuh dan mendirikan Sabat untuk semua orang sebagai suatu
peringatan Penciptaan. Hukum keempat dari hukum Allah yang tidak terubahkan itu
menuntut pengudusan Sabat hari ketujuh ilu sebagai suatu hari perhentian,
perbaktian, dan pelayanan yang sesuai dengan ajaran dan kebiasaan Yesus, Tuhan
atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari persekutuan yang sangat menyenangkan
dengan Allah dan dengan sesama. Itu merupakan suatu lambang penebusan kita di
dalam Kristus, suatu lambang pengudusan kita, tanda kesetiaan kita, dan
merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita yang kekal di dalam
kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari pejanjian kekal-Nya
antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari yang suci ini dari
petang hingga petang berikutnya, dan masuk matahari hingga masuk matahari,
merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan penebusan Allah. (Kej.
2:1-3; Kel. 20:8-11; Luk. 4:16; Yes. 56:5, 6; 58:13, 14; Mat. 12:1-12; Kel.
31:13-17; Yeh. 20:12, 20; Ul. 5:12-15; Ibr. 4:1-11; Im. 23:32; Markus 1:32).
21. Penatalayanan
Kita adalah penatalayan Allah, yang la percayakan dengan
waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan berkat-berkat dunia dan
segala kekayaannya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang
tepat akan berkat-berkat itu. Kita mengakui kepemilikan Allah oleh pelayanan
yang setia kepada-Nya dan kepada sesama kita manusia, dan oleh mengembalikan
persepuluhan dan memberikan persembahan untuk pengabaran lnjil-Nya dan menjadi
sokongan dan pertumbuhan gereja-Nya. Penatalayanan adalah suatu kesempatan
istimewa yang diberikan oleh Allah bagi kita untuk memelihara kasih dan
kemenangan atas cinta diri dan ketamakan. Penatalayan bersukacita dalam
berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain sebagai hasil dari
kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Taw. 29:14; Hag. 1:3-11; Mal. 3:8-12; 1
Kor. 9:9-14; Mat. 23:23; 2 Kor. 8:1-15; Rm. 15:26, 27).
22. Perilaku Orang Kristen
Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir,
merasa, dan bertindak, serasi dengan prinsip-prinsip surga. Agar Roh menciptakan
kembali di dalam diri kita karakter Tuhan kita, maka kita melibatkan diri kita
hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan kemurnian yang serupa dengan Kristus,
kesehatan, dan sukacita di dalam hidup kita. Ini berarti bahwa hiburan dan
kesenangan kita harus sesuai dengan standar tertinggi dari selera dan keindahan
Kristen. Sementara kita mengakui adanya perbedaan-perbedaan budaya, pakaian
kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, merias orang yang memiliki kecantikan
sejati tidaklah dengan menggunakan perhiasan-perhiasan lahiriah tetapi
perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu
juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, maka kita harus
merawatnya dengan hati-hati. Selain dengan olahraga dan istirahat yang cukup,
kita harus memakan makanan yang paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan
tidak memakan makanan yang haram yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman
keras beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat bius dan narkotik yang tidak
bertanggung jawab merusak tubuh kita, maka kita harus juga berpantang dari
semuanya itu. Malahan, kita harus menggunakan segala sesuatu yang membawa
pikiran dan tubuh kita ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat,
gembira, dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh. 2:6; Ef. 5:1-21; Flp. 4:8; 2 Kor. 10:5;
6:14; 7:1; 1 Ptr. 3:1-4; 1 Kor. 6:19, 20; 10:31; Im. 11:1-47; 3 Yoh. 2).
23. Pernikahan dan Keluarga
Pernikahan didirikan oleh Tuhan di Eden dan diteguhkan oleh
Yesus sebagai ikatan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam
kebersamaan kasih. Bagi seorang Kristen suatu janji pernikahan diucapkan kepada
Allah dan juga kepada pasangannya, dan hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang
seiman. Saling mencintai, menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab
merupakan unsur dari hubungan khusus ini, yang memantulkan kasih, kesucian,
keintiman, dan kelanggengan hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai
perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali
karena zina, dan menikah dengan orang lain, berarti melakukan perzinaan.
Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak seperti yang diharapkan,
pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu sama lain dalam
Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi melalui tuntunan Roh
dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa
anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain menuju kedewasaan
penuh. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti
Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa
Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan mempedulikan, yang
ingin agar mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah.
Menjadikan keluarga lebih intim merupakan satu dari ciri-ciri Injil yang
terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33;
Mat. 5:31,32; Markus 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef.
6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).
24. Pelayanan Kristus di Bait Suci Surga
Ada sebuah bait suci di surga, tempat ibadah sejati yang
didirikan oleh Allah bukan oleh manusia. Di dalamnya Knstus melayani untuk
kepentingan kita, agar orang-orang percaya mendapatkan faedah dan korban
penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali untuk semua di salib. la dilantik
sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan pelayanan pengantaraan-Nya
pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuatan 2300
hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan penebusan-Nya. Itu
adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan bagian dari keputusan
akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian bait suci orang Ibrani dahulu
kala pada hari Grafirat. Dalam pelayanan khusus tersebut bait suci disucikan
dengan darah hewan korban, tetapi bait suci surgawi itu disucikan oleh darah
korban yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan penghakiman menyatakan kepada
makhluk-makhluk surgawi siapa di antara orang-orang mati yang telah mati di
dalam Kristus dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka dianggap layak untuk
mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Itu juga menunjukkan dengan jelas
siapa di antara orang-orang hidup yang tinggal di dalam Kristus, memelihara
hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus, dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka
siap untuk diubahkan dan masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman
ini membuktikan benarnya keadilan Allah dalam menyelamatkan orang-orang yang
percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa orang-orang yang tetap setia kepada
Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian pelayanan Kristus ini akan
menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia sebelum Kedatangan-Nya kedua
kali. (Ibr. 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22; 1:3; 2:16, 17; Dan.7:9-27; 8:13,
14; 9:24-27; Bil. 14:34; Yeh. 4:6; Im. 16; Why. 14:6, 7; 20:12; 14:12; 22:12).
25. Kedatangan Kristus Kedua Kali
Kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang
berbahagia dari gereja, puncak terbesar dari lnjil. Kedatangan Juruselamat itu
literal, personal, dapat dilihat, dan meliputi seluruh dunia. Ketika la datang
kembali, orang-orang benar yang telah mati akan dibangkitkan dan bersama-sama
dengan orang-orang benar yang masih hidup diangkat ke surga, tetapi orang-orang
jahat akan mati. Penggenapan yang hampir sempurna dari garis nubuatan,
bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini, mengindikasikan bahwa kedatangan
Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu tidak dinyatakan, dan oleh sebab
itu kita didesak untuk bersedia setiap saat. (Tit. 2:13; Ibr. 9:28; Yoh.
14:1-3; Kis. 1:9-11; Mat. 24:14; Why. 1:7; Mat. 24:43, 44; 1 Tes. 4:13-18; 1
Kor. 15:51-54; 2 Tes. 1:7-10; 2:8; Why. 14:14-20; 19:11-21; Mat. 24; Mrk. 13;
Luk. 21; 2 Tim. 3:1-5; 1 Tes. 5:1-6).
26. Kematian dan Kebangkitan
Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah, yang tidak dapat mati,
akan memberikan kehidupan kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Hingga
hari itu kematian adalah keadaan tidak sadar bagi semua orang. Bilamana
Kristus, yang adalah kehidupan kita, nampak, orang-orang benar yang telah dibangkitkan
dan orang-orang benar yang hidup akan dimuliakan dan bersedia untuk bertemu
dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang jahat,
akan tejadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1 Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5, 6;
Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor. 15:51-54; 1 Tes. 4:13-17; Yoh.
5:28, 29; Why. 20:1-10).
27. Milenium dan Berakhirnya Dosa
Milenium adalah pemerintahan Kristus selama seribu tahun
bersama umat kudus-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua.
Selama masa tersebut orang-orang jahat yang mati akan dihakimi; dunia ini akan
menjadi sunyi sepi, tanpa penghuni manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Setan
dan para malaikatnya. Pada penutupan masa seribu tahun itu Kristus bersama umat
kesucian-Nya dan kota suci akan turun dari surga ke bumi. Kemudian orang-orang
jahat yang mati akan dibangkitkan, dan bersama Setan dan para malaikatnya akan
mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan menghanguskan mereka dan
membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari dosa dan orang-orang
berdosa selama-lamanya. (Why. 20; 1 Kor. 6:2, 3; Yer. 4:23-26; Why. 21:1-5;
Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).
28. Dunia Baru
Di dunia baru, di mana orang-orang benar akan tinggal, Allah
akan menyediakan rumah yang kekal bagi umat tebusan dan suasana sempurna untuk
kehidupan kekal, kasih, sukacita, dan belajar di hadirat-Nya. Karena di sini
Allah sendiri akan tinggal bersama umat-Nya, dan tidak akan ada lagi
penderitaan serta kematian. Pertentangan besar akan berakhir, dan tidak akan
ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa,
akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la akan memerintah
selama-lamanya. Amin. (2 Ptr. 3:13; Yes. 35; 65:17-25; Mat. 5:5; Why. 21:1-7;
22:1-5; 11:15).
(disadur dari sumber-sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)