Kamis, 17 Agustus 2017

BERHASIL ATAU GAGAL?



Musa adalah sosok pemimpin yang termasyur. Arti namanya Musa adalah Ditarik dari Air (Kel 2:10). Beberapa peristiwa besar termasyur yang pernah dibuatnya adalah membelah Laut Teberau (Kel 14:21-26) saat mengeluarkan Bangsa Israel dari Mesir. Alkitab mencatat bahwa tidak pernah ada seorang pemimpin yang setangguh dan sebesar Musa yang memimpin dengan hati lembut (Bil 12:3).
Berulang kali kesabarannya diuji oleh kekerasan tengkuk bangsa Israel dan bahkan upaya kudeta dari orang-orang terdekatnya (Bil 12:1-2). Persungutan bangsa Israel dan pemberontakan mereka terhadap Allah melalui penyembahan terhadap anak lembu emas (Kel 32:18-24). Musa bahkan berjuang untuk memperoleh pengampunan bagi bangsa Israel demi menjaga kehormatan Tuhan (Kel 32:11-14).
TAPI APAKAH YANG DITERIMA MUSA SEBAGAI UPAHNYA? DIA HANYA BOLEH MELIHAT TANAH PERJANJIAN ITU DARI ATAS GUNUNG NEBO (UL 34:1).
MUSA mengalami hal itu karena Allah memang menginginkannya demikian. Alasan yang diberikan dalam Ul 32:51 adalah catatan dosa yang dilakukan Musa sehingga menjadi penghalang baginya untuk masuk tanah Kanaan. Apakah Allah lupa pengorbanan dan keteguhan Musa dalam melaksanakan tanggung jawab? Tentu saja tidak demikian. Allah menetapkan sebuah standar untuk para pewaris perjanjianNya. Sebuah ukuran kesempurnaan ( Why 21:17) yang wajib dimiliki oleh semua orang yang telah di tarik keluar dari Air (Baptisan). Musa menyadari bahwa pelanggaran sekecil apapun dapat menggagalkannya untuk mencapai tanah perjanjian sejati (Mark 9:4). Bukankah sejak hari bangkitnya hingga saat ini Musa telah berada di Sorga? Ternyata, ada hal penting yang perlu dimengerti oleh setiap umat Allah mengenai peristiwa ini.
Roh Nubuat mencatat dalam buku The Story of Redemption, hal. 174.:
Kristus berkata kepada Setan bahwa Dia tahu kalau Musa telah dengan rendah hati bertobatdari satu dosa ini (Musa berseru kepada Tuhan dengan keputus asaan terhadap bangsa Israel mengingkari perjanjian Allah dengannya dalam Kel 32:14) sehingga tidak ada satu nodapun tersisa pada karakternya sehingga namanya dalam catatan buku kehidupan sorgawi akan tetap tidak ternoda.
Jika memang Musa telah diampuni, lalu kenapa tidak diijinkan memasuki tanah Kanaan?
Upah pengorbanan dan penderitaan Musa adalah Sorga sebagai Tanah Perjanjian Sejati. Pengampunan Kristus membuatnya tidak pantas untuk Kanaan duniawi. Tapi bangsa Israel membutuhkannya untuk membersihkan dan memoles tabiat mereka bagi Allah. Mereka harus belajar bergantung pada kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus. Itulah alasan mengapa Musa dan Elia harus menemui Yesus di atas bukit perubahan (Mat 17:3) sebab kemenangan mereka bergantung penuh pada kemenangan Yesus.
Lebih jauh Pena Inspirasi mengungkapkan latar belakang mengapa harus Musa disamping Elia yang dikirim menemui Yesus adalah:
Gantinya memilih para malaikat untuk bercakap-cakap dengan putraNya, Allah memilih mereka yang memiliki pengalaman dalam pencobaan dan kesengsaraan didunia.
(Early Writings, 163).
Terkadang manusia menilai keberhasilan itu hanya yang bersifat visual(nampak kelihatan).
Puji Tuhan… Meskipun manusia melihat bahwa Musa adalah seorang Pejuang dan Pemimpin gagah berani tapi tidak dapat menikmati kejayaannya, firman Tuhan berkata lain. Musa menikmati hasil dedikasi dan kepercayaannya kepada Allah melalui Kristus untuk menikmati Tanah Perjanjian Sejati yaitu Sorga. Karena kebergantungannya pada pengorbanan dan penurutan Yesus, maka Musa kedapatan TIDAK BERNODA!
(disadur dari Gelora Firman)